SURABAYA – Bekali dasar tindakan gawat darurat, Fakultas Keperawatan UNAIR menyelenggarakan Base Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) pada 18-19 Juli 2022 secara online dan dilanjutkan pada tanggal 21-24 Juli 2022 secara offline. Pelatihan itu wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa sarjana keperawatan sebelum menempuh pendidikan profesi.
“Jadi, dalam pelatihan ini kita diajari initial assessment (identifikasi pertolongan korban sebelum dari rumah sakit sampai di rumah sakit, Red), lalu ada BLS, ALS, bebat bidai dan lift moving, serta airway breathing, doffing, KED, dan EKG, ” ujar Titis Mustikowati Danasari, salah seorang mahasiswi peserta pelatihan, Jum'at (29/7/2022).
Base trauma cardiac life support (BTCLS) merupakan serangkaian pelatihan bantuan hidup dasar yang diberikan kepada pasien trauma yang mengalami permasalahan pernapasan dan sirkulasi ditandai dengan henti napas dan henti jantung. Dalam pelatihan itu mahasiswa dituntut untuk berkompetensi dan memahami secara penuh tentang tata-laksana trauma dan cardiac arrest (henti jantung).
“Dalam BTCLS ini pastinya setiap mahasiswa harus bisa memahami dan melakukan bagaimana tata-laksana ketika terjadi cardiac arrest atau trauma, ” ujar Rio Arya Putra Mahendra, salah seorang mahasiswa pelatihan.
Pelatihan RJP (Sumber : Rio Arya)Tuntas Kuasai Kompetensi ATLS
Dalam serangkaian kegiatannya, mahasiswa dibekali dengan materi Advanced Trauma Life Support (ATLS) melalui mekanisme diskusi interaktif dan demonstrasi. Kompetensi ATLS tersebut bertujuan melatih pertolongan pertama pada pasien secara benar dan sistematis untuk mendapat penanganan yang lebih lanjut.
“Prinsipnya ketika kita menemui korban pre-hospital kita harus paham 3A (aman pasien, aman penolong, dan aman lingkungan). Kemudian, melakukan cek kesadaran dan panggil bantuan ambulans atau rumah sakit. Jika ternyata tidak ada nadi dan napas kita bisa lakukan pijat jantung atau Resusitasi Jantung Paru sampai bantuan datang, ” kata Titis.
Fakultas Keperawatan UNAIR juga turut menggandeng tim Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Jawa Timur sebagai tim pelatih dalam serangkaian kegiatan BTCLS. “Banyak dukungan yang diberikan dari fakultas, mulai fasilitas pelatihan, merchandise pelatihan, notes, kaos, dan yang paling penting adalah sertifikat pelatihan ber-SKP PPNI pusat yang dapat diklaim sebagai bahan pertimbangan ketika melamar pekerjaan, ” imbuh Rio.
Penulis: Rosita
Editor: Feri Fenoria