Tim UNAIR Lolos Pendanaan PKM-RSH 2022 Lewat Studi Komparatif Kebijakan Era SBY dengan Jokowi

    Tim UNAIR Lolos Pendanaan PKM-RSH 2022 Lewat Studi Komparatif Kebijakan Era SBY dengan Jokowi
    Agenda kegiatan tim PKM-RSH 2022 UNAIR yaitu wawancara dengan petani lokal

    SURABAYA – Mahasiswa Universitas Airlangga kembali membawa nama baik kampus lewat Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) 2022. Mereka beranggotakan lima orang yaitu Putri Audy Fahira, Jihan Amirotul Farikhah, Amouda Laula Nafila, Gita Adjipersadani, dan Philipus Mikhael Priyo Nugroho dari Prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAIR

    Kelima mahasiswa itu lolos pendanaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI dengan mengusung karya berjudul Studi Komparatif Kebijakan Food Estate Susilo Bambang Yudhoyono dengan Joko Widodo dan Strategi Sekuritas Pangan Nasional.

    Food Estate vs MIRE dan MIFEE

    Putri selaku ketua tim, Sabtu (30/7/2022) menjelaskan bahwa latar belakang pemilihan tema yang diusung yaitu adanya permasalahan yang masih ditemukan dalam implementasi kebijakan pangan di Indonesia. Sampai saat ini, kebijakan tersebut masih berorientasi erat dengan ketahanan pangan yang belum belajar dari kegagalan sebelumnya dan selalu mengulang kembali dari nol tanpa signifikansi evaluatif.

    Agenda kegiatan tim PKM-RSH 2022 UNAIR wawancara dengan CSIS.

    Oleh karena itu, karya Putri dan tim banyak membahas tentang kehadiran food estate atau lumbung pangan skala besar melalui dimasukkanya kebijakan ini dalam Program Strategis Nasional 2020-2024 melalui diskresi Presiden Jokowi dan juga Merauke Integrated Rice Estate (MIRE) dan Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

    Adanya Kesulitan

    Dikatakan oleh Putri bahwa kesulitan-kesulitan tentu dialami oleh timnya selama menyusun PKM. Beberapa di antaranya yaitu kebingungan menyesuaikan tema PKM dengan topik yang berhubungan dengan bidang ilmu Prodi Hubungan Internasional hingga narasumber yang tidak responsif.

    “Tetapi hal tersebut bisa dilalui salah satunya karena dosen pembimbing kami yaitu Bapak Ahmad Safril Mubah SIP MHubInt PhD yang telah membantu kami sejak masa pemantapan topik penelitian hingga akhir, ” terangnya.

    Butuh Kepedulian Berbagai Pihak

    “Penelitian kami baru saja menyelesaikan tahapan pengumpulan data dari narasumber melalui wawancara. Dalam waktu dekat, kelompok kami akan menganalisis data-data yang telah kami himpun, lalu menerapkan metodologi reduksi data, dan penyajian sebagai paripurnanya. Kami juga berusaha menyusun struktur artikel ilmiah yang wajib sebagai luaran penelitian, ” jelas Putri.

    Selain itu, Putri menyampaikan bahwa ke depan timnya akan mensosialisasikan penelitian kepada masyarakat luas, membantu pemerintah dalam memformulasikan kebijakan melalui policy brief,  hingga memberikan pemahaman terkait urgensi distribusi dan teknik pemasaran hasil produksi petani yang perlu diperbaiki sistemnya. (*)

    Penulis: Tristania Faisa Adam

    Editor: Binti Q Masruroh

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Anti Buku Bajakan, Mahasiswa UNAIR Hadirkan...

    Artikel Berikutnya

    Sempat Kabur, DPO Asal Kejati Aceh Ditangkap...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Permendikbudristek 44/2024: Dorong Profesionalisme dan Kesejahteraan Dosen
    Konsekuensi Hukum bagi Jurnalis yang Lakukan Framing, Fitnah, dan Informasi Menyesatkan dalam Publikasi Opini
    Akibat Hukum Jurnalis Berpihak: Ketika Etika dan Hukum Dilanggar demi Kepentingan
    Rekognisi Profesor Melalui Kolaborasi Internasional Universitas Mercu Buana - Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
    Lembaga Advokasi Konsumen DKI Jakarta Somasi Apartemen Green Cleosa Ciledug

    Ikuti Kami