SURABAYA – Mendukung terwujudnya green campus, Perpustakaan Universitas Airlangga (UNAIR) memperbaharui sistem unggah karya akhir. Tidak lagi menggunakan google form, kini unggah karya akhir telah terintegrasi dengan AILIS for education.
Kepala Adminstrasi Kepustakawan Ika Rudianto SSos MIKom mengungkapkan bahwa pembaharuan sistem tersebut dapat mempermudah dan mempercepat proses penerbitan karya akhir. Sistem baru itu juga membuat segala proses lebih terkontrol baik dari pihak perpustakaan maupun mahasiswa sendiri.
“Sekarang diintegrasi dengan AILIS, ada menu tambahan yang disematkan, yaitu fitur upload karya ilmiah. Prosesnya bisa dikontrol oleh yang bersangkutan mulai dari penerbitan dan pemberian nomor, ” tutur Ika, Jum'at (22/7/2022).
Ia juga mengungkapkan, sistem tersebut lebih mudah dan aman digunakan sebab terintegrasi dengan cyber campus.Jadi, hanya mahasiswa itu sendiri yang dapat mengunggah karya. Selain itu, dengan AILIS perpustakaan dapat melakukan komunikasi dua arah dengan mahasiswa.
“Akan ada histori kapan mengunggah, kapan direspons, akan terkonfirmasi di sistem tersebut. Jika ditolak akan ada alasannya juga sehingga mahasiswa tahu letak kesalahannya dan dapat segera diperbaiki, ” katanya.
Sistem unggah karya akhir menggunakan AILIS tersebut juga membuat bebas pustaka secara otomatis terintegrasi dengan cyber campus saat pendaftaran yudisium. Hal itu membuat pendataan bebas pustaka lebih mudah dan terkontrol. Selain itu, tidak akan ada duplikasi dan kehilangan bebas pustaka pada kemudian hari.
“Mahasiswa dapat mengunduh bebas pustaka kapan pun dengan QR Code bebas pustaka. Misalkan, mahasiswa belum mengambil ijazah, diminta lagi bebas pustakanya. Jadi bisa tinggal diunduh saja, ” ungkapnya.
Ika juga menyampaikan bahwa proses review karya akhir memakan waktu maksimal 2 x 24 jam. Hal tersebut mengantisipasi mahasiswa yang mengunggah pada hari sabtu. Perpustakaan akan menerbitkan karya akhir berdasarkan urutan masuk.
“Jika sudah siap dan lengkap (dokumen karya akhir, red) tidak butuh waktu lama. Namun, biasanya saat akan yudisium antrean menjadi padat, ” tuturnya.
Kepala adminstrasi kepustakawan tersebut berharap sistem baru tersebut dapat efektif, efisien, dan lebih terkontrol. Ia juga berpesan mahasiswa dapat menghubungi humas perpustakaan jika terdapat kendala dalam mengunggah karya akhir.
“Semoga sistem ini lebih mempermudah mahasiswa. Jika ada kendala saat berjalan, akan menjadi masukan bagi kami, ” tukasnya.(*)
Penulis: Alysa Intan Santika
Editor: Feri Fenoria