ITS Tingkatkan Kesadaran akan Keselamatan Maritim Lewat MASTIC 2022

    ITS Tingkatkan Kesadaran akan Keselamatan Maritim Lewat MASTIC 2022

    SURABAYA, - Setelah sukses menggelar Maritime Safety International Conference (MASTIC) pada 2018 dan 2020 lalu, Pusat Unggulan Iptek Keselamatan Kapal dan Instalasi Laut (PUI KEKAL) bersama Departemen Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menyelenggarakan MASTIC untuk kali ketiga, Sabtu (16/7/2022).

    Kegiatan MASTIC 2022 yang digelar secara daring ini dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama dan Kealumnian ITS Dr Bambang Pramujati ST MSc. Dalam sambutannya, Bambang mengatakan, ITS sejak lama telah berfokus dalam penelitian maritim. 

    Menurut Bambang, potensi maritim di Indonesia ini sangat besar terlebih dua pertiga wilayah Indonesia adalah lautan. “Sehingga topik mengenai keselamatan di dunia maritim menjadi sangat penting untuk dipahami, ” imbuhnya.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana MASTIC 2022 Dr Eng Dhimas Widhi Handani ST MSc mengatakan, MASTIC merupakan konferensi internasional yang diadakan setiap dua tahun sekali sebagai wadah bagi institusi pendidikan, peneliti maupun industri untuk bertukar informasi dan berbagi hasil penelitian tentang perkembangan dan inovasi terbaru di bidang maritim. “Terutama di bidang keselamatan operasional kapal dan industri maritim, ” sambungnya. 

    Pada gelaran yang ketiga ini, MASTIC mengusung tema Future Challenges for the improvement of Maritime Safety Systems, Marine Operation and Environment. Acara daring tersebut dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dan 60 presenter. “Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa, akademisi, praktisi, industri dan instansi pemerintah, ” tutur alumnus Kobe University, Jepang ini. 

    Konferensi Internasional tersebut turut mengundang tiga pembicara utama dari Indonesia, Jepang, dan Singapura. Pembicara pertama yaitu Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Ir Hengky Angkasawan. Ia menyampaikan materi mengenai E-Navigation dan E-pilotage yang merupakan konsep dari interkoneksi komunikasi antara kapal dan daratan guna memastikan keselamatan navigasi kapal.

    Kemudian Executive Director of the International Association of Maritime Universities (IAMU) Prof Dr Takeshi Nakazawa sebagai pembicara kedua menyampaikan materi mengenai inisiasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang maritim untuk meningkatkan keselamatan transportasi laut. 

    Sedangkan pembicara ketiga, yaitu Deputy Regional Manager Region South East Asia Pacific & India at DNV GL Singapore Dr Denzal John Hargreaves membawakan materi peran biro klasifikasi (classification society) untuk meningkatkan perkembangan teknologi di bidang maritim, sehingga mampu mendukung keselamatan di laut. 

    Tidak hanya sesi penyampaian materi dari para ahli, MASTIC 2022 juga turut mengundang para akademisi dan praktisi untuk mempresentasikan inovasi mereka di bidang keselamatan maritim dalam bentuk karya tulis ilmiah. “Sebanyak 80 karya tulis ilmiah telah lolos serangkaian seleksi teknis yang ketat sejak bulan Februari lalu, ” ungkap Dhimas. 

    Para presenter yang terpilih tersebut berasal dari enam negara. Yakni Indonesia, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Timor Leste. “Seluruh karya tulis ilmiah tersebut nantinya akan dipublikasikan melalui IOP Conference Series: Earth and Environmental Science yang terindex SCOPUS, ” jelas Dhimas. 

    Dengan adanya konferensi internasional ini, Dhimas berharap jumlah publikasi internasional dalam bidang keselamatan maritim dari sivitas akademika ITS dapat meningkat. “Selain itu, harapannya, gelaran MASTIC ini dapat memberikan kontribusi lebih dalam menjawab tantangan dan peluang mengenai teknologi di bidang maritim laut, ” pungkasnya. (HUMAS ITS)

    Reporter: Tyara Novia Andhin

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Dukung Optimalisasi Performa Logistik, HMTI...

    Artikel Berikutnya

    Sempat Kabur, DPO Asal Kejati Aceh Ditangkap...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Permendikbudristek 44/2024: Dorong Profesionalisme dan Kesejahteraan Dosen
    Konsekuensi Hukum bagi Jurnalis yang Lakukan Framing, Fitnah, dan Informasi Menyesatkan dalam Publikasi Opini
    Akibat Hukum Jurnalis Berpihak: Ketika Etika dan Hukum Dilanggar demi Kepentingan
    Rekognisi Profesor Melalui Kolaborasi Internasional Universitas Mercu Buana - Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
    Lembaga Advokasi Konsumen DKI Jakarta Somasi Apartemen Green Cleosa Ciledug

    Ikuti Kami