Webinar DPKKA UNAIR Bersama PT Nutrifood Indonesia Sadarkan Pengusaha Muda untuk Melek Digital Transformasi

    Webinar DPKKA UNAIR Bersama PT Nutrifood Indonesia Sadarkan Pengusaha Muda untuk Melek Digital Transformasi

    SURABAYA – Program Mahasiswa Wirausaha UNAIR menggandeng Lokalate, salah satu brand kopi lokal asuhan PT Nutrifood Indonesia untuk berkolaborasi dengan salah satu seri webinar usungan Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi, Kewirausahaan, dan Alumni (DPKKA) UNAIR. Salah satu topik bahasan webinar ini adalah persiapan menghadapi tantangan transformasi digital di sektor Consumer Goods. Bersama Karen Puspasari sebagai pembicara, webinar ini dilangsungkan pada Sabtu (12/03/2022), melalui Zoom Meeting maupun streaming YouTube.

    Karen mengawali webinar pagi itu dengan menjelaskan sedikit mengenai transformasi digital yang menurutnya kini tengah digaungkan oleh banyak perusahaan di Indonesia. Dengan mengutip ujaran Steve Jobs, ia menekankan bahwa dalam transformasi digital, aspek paling penting bukan terletak pada teknologi, melainkan sumber daya manusia sendiri. 

    “Digital transformasi is not about technology, digital transformasi is not about IT. Tetapi digital transformasi itu dimulai dari people dan dimulai dari kita berarti, ” simpul Karen setelah memaparkan prinsip kunci dari transformasi digital.

    Disela paparan mengenai transformasi digital, Karen yang telah berada di PT Nutrifood Indonesia sejak tahun 2007 itu mengungkapkan sedikit rancangan PT Nutrifood Indonesia. “Di PT Nutrifood Indonesia punya yang namanya Digital Transformation Framework, namanya yang kita sebut sebagai Nutrifood 4.0, yang mungkin tahun depan akan diganti menjadi Nutrifood 5.0, ” ungkap Karen.

    Misi PT Nutrifood Indonesia yang berusaha menggaet transformasi digital, sambung Karen, adalah untuk menjadi food company yang bisa meng-enhance (meningkatkan, red) bisnisnya menggunakan teknologi. Ada 3 goals yang kini berusaha dicapai PT Nutrifood Indonesia, yakni excellent business process, data integration and visualization, dan business transformation. 

    “Supaya nanti bagaimana caranya kita bisa dengan agile, bisa dengan cepat berubah melihat opportunity, dan bisa tap in sebelum kompetitor kita masuk atau bisa komplit dengan kompetitor yang ada, ” beber Head of Digital Transformation dan Head of Research and Development itu.

    Menanggapi pertanyaan pada sesi diskusi, Karen juga menekankan sebuah tips agar pengusaha mengetahui produk apa yang bagus untuk diproduksi sesuai pasaran. “Strateginya adalah kita harus dekat dengan customer kita dan juga mengetahui target customer kita seperti apa. Kita harus mau melihat tren apa yang semakin banyak diproduksi. Tapi, balik lagi, itu dikombinasikan dengan value dan visi misinya seperti apa, ” terangnya.

    Penulis: Leivina Ariani Sugiharto Putri

    Editor : Nuri Hermawan

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Dukung Program Mahasiswa Wirausaha, DPKKA...

    Artikel Berikutnya

    KAI Daop VII Madiun Bersama Komunitas Rail...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Permendikbudristek 44/2024: Dorong Profesionalisme dan Kesejahteraan Dosen
    Konsekuensi Hukum bagi Jurnalis yang Lakukan Framing, Fitnah, dan Informasi Menyesatkan dalam Publikasi Opini
    Akibat Hukum Jurnalis Berpihak: Ketika Etika dan Hukum Dilanggar demi Kepentingan
    Rekognisi Profesor Melalui Kolaborasi Internasional Universitas Mercu Buana - Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
    Lembaga Advokasi Konsumen DKI Jakarta Somasi Apartemen Green Cleosa Ciledug

    Ikuti Kami