Susun Strategi Pengembangan Kambing Kacang di Sultra Dosen Universitas Halu Oleo Raih Gelar Doktor 

    Susun Strategi Pengembangan Kambing Kacang di Sultra Dosen Universitas Halu Oleo Raih Gelar Doktor 
    Ir. Syam Rahadi, S.Pt.,M.P.M.M,IPM

    KOTA MALANG - Dosen Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Ir. Syam Rahadi, S.Pt., M.P.M.M, IPM mendapatkan gelar doktor (Dr.) usai menempuh ujian akhir disertasi terbuka, Jumat (15/7/2022) melalui penelitiannya yang berjudul “Potensi Genetik, Dinamika Populasi, dan Strategi Pengembangan Kambing Kacang di Kepulauan Sulawesi Tenggara”. Sulawesi Tenggara menjadi lokasi penelitian karena merupakan salah satu wilayah sebaran kambing di Indonesia dengan populasi mencapai 195.575 ekor yang didominasi kambing kacang.

    Sayangnya, pola pemeliharaan kambing disana, secara umum masih dilakukan secara tradisional dengan keterampilan peternak yang terbatas, hanya memanfaatkan sumber daya genetik ternak yang tersedia, kurang memperhatikan standar bibit yang baik, dan kambing dilepas bebas di persawahan, ladang, hingga pasar.

    Hal ini menimbulkan peningkatan koefisien perkawinan sedarah (inbreeding), yang menyebabkan penurunan bobot lahir, bobot sapih, pertumbuhan secara keseluruhan produksi susu, kadar lemak, dan protein susu. 

    “Berdasarkan tipologinya, wilayah Sulawesi Tenggara adalah kepulauan dengan hamparan topografi dua berbukit, ketinggian antara 100-500 di atas permukaan laut. Maka berpotensi besar untuk pengembangan ternak kambing kacang. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengembangan dan program pemuliaan kambing kacang yang efektif dan berkelanjutan, ” kata Syam 

    Penelitian yang dipromotori oleh Prof. V.M. Ani Nurgiartiningsih, Prof. Trinil Susilawati, dan Prof. Gatot Ciptadi tersebut mempelajari karakteristik fenotipe dan morfometrik, produktivitas, reproduktitivitas, dinamika populasi, dan karakteristik peternak.

    Dari hasil penelitian didapat beberapa prioritas utama sebagai strategi pengembangan kambing kacang di Kepulauan Sulawesi Tenggara, seperti meningkatkan SDM peternak melalui pelatihan usaha peternakan kambing, mengembangkan pusat pembibitan kambing kacang unggul, pembentukan asosiasi/kelompok peternak, mendirikan dan optimalisasi Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), dan pemanfaatan teknologi tepat guna dalam budidaya kambing. 

    Sementara upaya pemuliaan dapat dilakukan dengan cara memperkuat kebijakan pemerintah, perumusan tujuan pemuliaan, penguatan pasar, penguatan infrastruktur, pengembangan SDM, evaluasi mutu genetik ternak, penerapan seleksi dan sistem perkawinan, penguatan permodalan peternak, serta penerapan teknologi tepat guna. (dta/Humas UB)

    kota malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Abmas ITS Perkuat Citra Desa Wisata dengan...

    Artikel Berikutnya

    Sempat Kabur, DPO Asal Kejati Aceh Ditangkap...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Permendikbudristek 44/2024: Dorong Profesionalisme dan Kesejahteraan Dosen
    Konsekuensi Hukum bagi Jurnalis yang Lakukan Framing, Fitnah, dan Informasi Menyesatkan dalam Publikasi Opini
    Akibat Hukum Jurnalis Berpihak: Ketika Etika dan Hukum Dilanggar demi Kepentingan
    Rekognisi Profesor Melalui Kolaborasi Internasional Universitas Mercu Buana - Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
    Lembaga Advokasi Konsumen DKI Jakarta Somasi Apartemen Green Cleosa Ciledug

    Ikuti Kami