Mahasiswa ITS Program Jalani Magang Mercedes-Benz di Inggris

    Mahasiswa ITS Program Jalani Magang Mercedes-Benz di Inggris
    (Dari kiri) Brendon Mayombwe (mentor), Raja Rayhan Ramadhan, Muhammad Rakha Wirayuda, dan Denzel Owusu (mentor)

    SURABAYA — Terlibat dalam program eksposur internasional sebagai salah satu wadah pengejawantahan bidang ilmu yang dipelajari merupakan salah satu dambaan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kali ini, kesempatan diperoleh dua mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis ITS, yaitu Muhammad Rakha Wirayuda dan Raja Rayhan Ramadhan yang bertandang ke Inggris guna mengikuti program magang di Mercedes-Benz selama empat bulan.

    Dua mahasiswa yang berasal dari program International Undergraduate Program (IUP) ITS menuju Coventry University untuk melaksanakan program magang di Mercedes Parts Logistic yang berlangsung di bawah skema United Kingdom-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Science s (UKICIS) Internship+. UKICIS sendiri merupakan jembatan kerja sama antara beberapa perguruan tinggi dari Indonesia dengan Inggris yang berfokus pada penelitian penggagasan.

    Seperti yang dilakukan Profesor Sustainability and Supply Chain Management Coventry University , Benny Tjahjono PhD, program magang ini mampu memberikan banyak pengalaman bagi mahasiswa terutama karena adanya skema eksposur ke luar negeri. “Kesempatan magang ini tentu dapat membantu mahasiswa untuk merasakan bagaimana atmosfer belajar sekaligus bekerja di Mercedes-Benz Parts Logistics , ” papar guru besar mitra luar negeri ITS tersebut, Sabtu (16/4/2022).

    Sebagai dosen pembimbing kedua mahasiswa tersebut, Benny menjelaskan bahwa kegiatan yang mereka lakukan selama magang sangat erat dengan riset. Dalam hal ini, mahasiswa kedua tersebut berhasil menjajal Robotic Process Automation , yakni program komputer yang bisa mengotomatisasi aktivitas komputerisasi manual terutama terkait pendataan logistik barang yang ada di gudang Mercedes-Benz Parts Logistics.

    (Dari kiri) Raja Rayhan Ramadhan, Muhammad Rakha Wirayuda, Brendon Mayombwe (mentor), Denzel Owusu (mentor), dan Benny Eko Tjahjono ST MT PhD

    Tak hanya itu, Benny kemudian menambahkan bahwa pengalaman luar biasa yang juga dirasakan mahasiswa ITS selama empat bulan menjalani magang adalah menentukan keputusan bisnis dalam perusahaan berdasarkan data. Hal ini dilakukan melalui skema Business Intelligence dengan data yang diolah oleh program otomatisasi . “Mereka membuat laporan bisnis yang mengelola dari Robotic Process Automation tersebut.” ujar Benny.

    Selama periode magang, dosen kelahiran Surabaya tersebut mengatakan bahwa Rakha dan Raja tidak hanya menerima pengalaman bekerja di gudang logistik milik Mercedes-Benz. Alih-alih kedua mahasiswa ini juga memperluas pengalaman dengan mengunjungi perusahaan-perusahaan ternama di Inggris seperti Morgan Cars, Wedgwood, dan juga Triumph Motorcycles yang turut bergerak di bidang otomotif.

    Benny menambahkan bahwa tidak ada hambatan yang berarti yang dirasakan oleh kedua mahasiswa tersebut selama magang. Menurutnya, baik Rakha maupun Raja justru dapat bekerja dengan baik dan beradaptasi dengan cepat di atmosfer kerja logistik Mercedes-Benz. “Keduanya juga telah mampu menunjukkan hasil kerja yang sangat memuaskan sekaligus membanggakan ITS, ” ungkap guru besar yang juga aktif sebagai diaspora Indonesia di Inggris ini.

    Pengoperasia Robotic Process Automation sebagai kegiatan yang dijalankan oleh kedua mahasiswa

    Atas program terselenggaranya ini, Benny memberikan apresiasinya kepada ITS dan berharap skema magang milik UKICIS dapat terus melibatkan mahasiswa ITS. “Tak hanya dari ITS ke luar negeri saja, namun kami juga dapat mengirimkan mahasiswa Coventry University ke ITS, ” tutur Ajun Profesor  di Departemen Manajemen Bisnis ITS tersebut.

    Selaras dengan yang disampaikan Benny, Kepala Departemen Manajemen Bisnis ITS Dr oec HSG. Syarifa Hanoum ST MT turut serta memberi harapan agar program ini terus berlanjut. Selain itu, ia juga memiliki keinginan agar Departemen Manajemen Bisnis kelak dapat mengirimkan mahasiswa dalam program UKICIS secara rutin dari tahun ke tahun.

    Sebagai informasi, ITS sendiri telah membuka program Sarjana Internasional atau IUP sejak tahun 2019. Beberapa keunggulan IUP dibandingkan dengan program sarjana di antaranya adalah penyampaian materi perkuliahan dalam bahasa Inggris, serta mahasiswa IUP wajib melaksanakan kegiatan eksposur internasional berupa pertukaran pelajar ( student exchange) , magang ( magang ), short program , dan sebagainya. (*)

    Reporter: Yanwa Evia Java

    Redaktur: Astri Nawwar Kusumaningtyas

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Wujud Kepedulian, Binmas Noken Wilayah Nduga...

    Artikel Berikutnya

    KAI Daop VII Madiun Bersama Komunitas Rail...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Permendikbudristek 44/2024: Dorong Profesionalisme dan Kesejahteraan Dosen
    Konsekuensi Hukum bagi Jurnalis yang Lakukan Framing, Fitnah, dan Informasi Menyesatkan dalam Publikasi Opini
    Akibat Hukum Jurnalis Berpihak: Ketika Etika dan Hukum Dilanggar demi Kepentingan
    Rekognisi Profesor Melalui Kolaborasi Internasional Universitas Mercu Buana - Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
    Lembaga Advokasi Konsumen DKI Jakarta Somasi Apartemen Green Cleosa Ciledug

    Ikuti Kami