Mahasiswa FEB Raih Predikat Peserta Paling Memimpin KMBI Angkatan III

    Mahasiswa FEB Raih Predikat Peserta Paling Memimpin KMBI Angkatan III

    MALANG - Memiliki jiwa kepemimpinan adalah nilai tambah bagi mahasiswa. Tak terkecuali Noorsy Zidna Nabiela, mahasiswi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

    Noorsy Zidna Nabiela.

    Dengan kepiawaiannya selama menjadi peserta Kampus Merdeka Bank Indonesia angkatan III, Noorsy berhak menyandang predikat sebagai peserta yang paling memimpin. Penghargaan ini disampaikan pada saat inaugurasi KMBI angkatan III dan pembukaan KMBI angkatan IV melalui Zoom, Selasa (22/2/2022).

    “Selama mengikuti program saya diberi kesempatan mengkoordinir teman teman untuk pelaksanaan agenda Engagement n Enrichment series atau kelas interaktif via zoom, dengan beberapa materi yang telah disiapkan, kemudian selain agenda 2E Series saya memimpin project KMBI Take Over The Class, mengadakan rapat, mencari tema dan narasumber sesuai kebutuhan angkatan, ” terangnya.

    Selain sebagai peserta, Noorsy juga berperan sebagai ketua angkatan, sehingga sering terlibat dalam penyelesaian berbagai proyek di KMBI, khususnya di Kantor Perwakilan BI Malang.

    Perempuan berhijab ini juga aktif dalam berbagai event strategis BI Malang, seperti Forum Ekonomi Malang Raya, Bangga Wisata Indonesia, Festival Ekonomi Syariah, Techibition dan lainnya. “Penilaian penghargaan, dilakukan sendiri oleh tim KMBU dari BI Institute. Sedangkan penilaian magang, melalui penyelesaian modul individu, tugas kelompok serta laporan riset”, ujar mahasiswi angkatan 2018 ini.

    Terkait riset yang dikerjakan, Noorsy memilih judul “Digitalisasai UMKM sebagai Hasil Inovasi Komunikasi PEmasaran untuk Menciptakan New Sources of Growth di Masa Pandemi Covid 19 (Studi pada UMKM Binaan KPw BI Malang).“Riset ini membahas tentang implementasi dan peran BI Malang untuk menciptakan digitalisasi UMKM, dengan mengadakan pelatihan dan berbagai event, seperti Kegiatan Karya Kreatif Indonesia yang menghasilkan omset hingga 5, 12 miliar pada tahun 2021”, jelasnya. 

    Pemilihan UMKM sebagai objek riset, menurut Noorsy, karena ia sering terlibat dalam pelatihan UMM atau pondok pesantren. “Kebetulan saya ditempatkan di KPw BI Malang, di unit kerja Fungsi Pelaksanaan dan Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif dan Ekonomi Syariah. Sehingga saya dekat dengan kegiatan pengembangan UMKM”, pungkasnya. (VQ/JON)

    MALANG
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Program Semangat, Polda Jatim untuk Kesejahteraan...

    Artikel Berikutnya

    KAI Daop VII Madiun Bersama Komunitas Rail...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Permendikbudristek 44/2024: Dorong Profesionalisme dan Kesejahteraan Dosen
    Konsekuensi Hukum bagi Jurnalis yang Lakukan Framing, Fitnah, dan Informasi Menyesatkan dalam Publikasi Opini
    Akibat Hukum Jurnalis Berpihak: Ketika Etika dan Hukum Dilanggar demi Kepentingan
    Rekognisi Profesor Melalui Kolaborasi Internasional Universitas Mercu Buana - Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
    Lembaga Advokasi Konsumen DKI Jakarta Somasi Apartemen Green Cleosa Ciledug

    Ikuti Kami