Direktur RSUD Dr. Soetomo Siap Dukung Proses Uji Klinis Vaksin Merah Putih

    Direktur RSUD Dr. Soetomo Siap Dukung Proses Uji Klinis Vaksin Merah Putih
    Dr Joni Wahyuhadi dr Sp BS saat menyampaikan paparan. (Foto: Bastian Ragas)

    SURABAYA - Pelaksanaan uji klinis tahap 1 Vaksin Merah Putih dibuka secara seremonial oleh Universitas Airlangga (UNAIR) pada Rabu (09/02). Acara yang digelar di Taman Kirana, RSUD Dr Soetomo Surabaya tersebut dihadiri oleh salah satunya Direktur RSUD Dr Soetomo, Dr Joni Wahyuhadi dr Sp BS.

    Dalam kesempatan itu Ia mengungkapkan, adanya pandemi memaksa seluruh rumah sakit di Indonesia harus berfokus untuk penanganan pasien covid-19 tak terkecuali RSUD Dr. Soetomo. Hal itu membuat beberapa program kerja guna menyelesaikan isu strategis kesehatan sedikit mengalami perlambatan. 

    Kendati demikian, dengan bantuan dari berbagai pihak termasuk salah satunya UNAIR sebagai mitra, RSUD Dr Soetomo dapat secara signifikan mampu membantu Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam penanganan Covid-19.

    “Melalui program Hospital Disaster Plan Covid-19, saat ini kami sudah memiliki 745 ruang isolasi khusus untuk perawatan pasien covid serta 10 mesin PCR sebagai upaya tracing, ” ungkapnya dalam acara yang disiarkan di Kanal Youtube UNAIR tersebut.

    Tak hanya itu, sambungnya , RSUD Dr Soetomo juga diamanahi untuk pengadaan Laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3) oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Lab BSL-3 sendiri merupakan laboratorium yang digunakan untuk meneliti mikroorganisme penyebab penyakit serius dan mematikan manusia yang pengobatan serta pencegahannya belum ditemukan.

    “Sehingga, kedepan kita bisa melakukan penelitian terkait termasuk Whole Genomic Sequencing (WGS) guna melacak varian baru dari virus atau bakteri penyebab penyakit, ” ujarnya.

    Lebih lanjut, Dr Joni mengungkapkan bahwa bersama dengan UNAIR, RSUD Dr Soetomo juga mengembangkan konsorsium penelitian kolaboratif tentang Covid-19. Melalui kolaborasi tersebut UNAIR-RSUD Soetomo mampu menyumbang total 31 publikasi internasional dan 67 riset berkenaan dengan Covid-19.

    “Selama pandemi, kami memiliki pohon penelitian yang dibagi menjadi host, agen dan lingkungan. yang mana disana juga menjadi pusat penelitian berkenaan dengan vaksin, ” jelasnya.

    Mengakhiri penyampaiannya, Dr Joni berharap bersama dengan UNAIR dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia RSUD Dr Soetomo mampu menyelesaikan penggarapan vaksin merah putih hingga bisa memiliki izin edar. Sehingga vaksin merah putih dapat memberikan kebermanfaatan dan menjadi sebuah kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.

    “Karena memang perjalanannya masih panjang dan kita tidak tahu bagaimana hasilnya nanti, semoga di uji klinis tahap 1 ini bisa membuahkan hasil yang baik sehingga bisa dilanjutkan untuk uji klinis tahap 2 dan tiga hingga bisa beredar, ” ujarnya. (*)

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Menkes Targetkan Vaksin Merah Putih jadi...

    Artikel Berikutnya

    KAI Daop VII Madiun Bersama Komunitas Rail...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Permendikbudristek 44/2024: Dorong Profesionalisme dan Kesejahteraan Dosen
    Konsekuensi Hukum bagi Jurnalis yang Lakukan Framing, Fitnah, dan Informasi Menyesatkan dalam Publikasi Opini
    Akibat Hukum Jurnalis Berpihak: Ketika Etika dan Hukum Dilanggar demi Kepentingan
    Rekognisi Profesor Melalui Kolaborasi Internasional Universitas Mercu Buana - Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
    Lembaga Advokasi Konsumen DKI Jakarta Somasi Apartemen Green Cleosa Ciledug

    Ikuti Kami